






























See Also
See Again
© Getty Images
0 / 31 Fotos
Hidup di dunia yang sunyi
- Sebelum abad ke-17, siapa pun yang mengalami masalah pendengaran hampir sama saja menjadi tuli untuk dunia di sekelilingnya.
© NL Beeld
1 / 31 Fotos
Trompet telinga
- Namun pada masa ini, ilmuwan dan pendidik sudah mulai bereksperimen dengan perawatan. Salah satu alat perdana yang muncul adalah trompet telinga, sekitar tahun 1634.
© Getty Images
2 / 31 Fotos
"alat bantu dengar" pertama di dunia
- Trompet telinga dianggap sebagai "alat bantu dengar" pertama di dunia. Penggunaannya semakin umum pada akhir abad ke-17 dan abad ke-18.
© Getty Images
3 / 31 Fotos
Terompet telinga komersial pertama
- Jajaran pertama trompet telinga yang tersedia secara komersial dijual oleh pedagang yang berbasis di London, Frederick C. Rein, pada tahun 1800. Rein mengenali nilai komersial alat-alat baru ini, dan beberapa contohnya memiliki desain yang sangat rumit, seperti trompet telinga perak berbentuk angsa ini, dengan ujung telinga yang terbuat dari gading.
© Getty Images
4 / 31 Fotos
Alat kuping yang dibuat khusus
- F.C. Rein membuat trompet telinga kerucut sebagai pesanan kustom untuk berbagai klien. Sepasang alat ini dibuat dari kuningan berlapis emas dengan ujung telinga dari gading yang dirancang untuk disembunyikan di bawah rambut.
© Getty Images
5 / 31 Fotos
Membesarkan suara
- Pada pertengahan abad ke-19, berbagai jenis rancangan alat untuk membesarkan suara telah tersedia secara komersial. Ini termasuk corong pendengaran, tabung percakapan dan corong pendengaran yang berbentuk tongkat untuk berjalan.
© Getty Images
6 / 31 Fotos
Corong pendengaran
- Dalam foto tahun 1958 ini, suatu pasangan mendemonstrasikan corong pendengaran perak Chase, yang dibuat pada tahun 1880 dan digunakan oleh Ratu Victoria.
© Getty Images
7 / 31 Fotos
Alexander Graham Bell (1847–1922)
- Pengembangan alat bantu dengar mengalami perkembangan pesat pada tahun 1870-an dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell.
© Getty Images
8 / 31 Fotos
Menggunakan teknologi telepon
- Telepon baru Bell dapat mengendalikan kekerasan suara, frekuensi dan distorsi suara. Kemampuan-kemampuan ini dimanfaatkan untuk menciptakan alat bantu dengar elektrik yang pertama.
© Shutterstock
9 / 31 Fotos
Miller Reese Hutchison (1876–1944)
- Insinyur listrik Amerika, Miller Reese Hutchison, dikreditkan atas penemuan alat bantu dengar elektrik atau Akouphone yang pertama, sekitar tahun 1895.
© Getty Images
10 / 31 Fotos
Akouphone
- Akouphone menggunakan arus listrik untuk memperkuat sinyal yang lemah. Sinyal tersebut melewati pemancar karbon, sehingga alat bantu dengar tersebut dapat dibawa kemana-mana.
© Getty Images
11 / 31 Fotos
Vactuphone
- Pada tahun 1926, seorang warga Amerika lainnya yang merupakan insinyur angkatan laut, Earl Hanson, mengembangkan ide Akouphone untuk menciptakan alat bantu dengar tabung vakum pertama yang disebut Vactuphone. Vactuphone terlihat mirip dengan kamera kotak pada saat itu, yang memang disengaja oleh para produsen untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya: stigma sosial terhadap orang yang kesulitan mendengar begitu besarnya sehingga hanya sedikit orang yang menderita gangguan pendengaran yang mau mengakuinya.
© Getty Images
12 / 31 Fotos
"Radio telinga untuk yang tuli"
- Vactuphone menjadi pemimpin industri pada awal tahun 1930-an. Iklan ini berbunyi: "Baru! Radio Telinga untuk yang Tuli."
© Public Domain
13 / 31 Fotos
Ukuran itu penting
- Meskipun hadirnya teknologi baru, tujuan utamanya adalah pengecilan alat bantu dengar. Sebagian alasan supaya pengguna dapat memakai perangkat yang hampir tidak terlihat oleh pandangan.
© Shutterstock
14 / 31 Fotos
Canggung dan mencolok
- Pada sebagian besar tahun 1930-an, alat bantu dengar tetap tampak mencolok dan agak canggung, seperti yang ditunjukkan di sini di mana seorang pengguna memakai alat bantu dengar listrik buatan perusahaan Inggris, Multitone Electric Company. Mikrofon dan baterainya dijinjing dalam tas tangan dan alat pendengarannya dikaitkan di atas telinga.
© Getty Images
15 / 31 Fotos
Munculnya alat bantu dengar dengan transistor
- Kemajuan teknologi militer yang terjadi selama Perang Dunia II akhirnya memungkinkan pengecilan alat bantu dengar. Pada akhir tahun 1940-an, model-model seperti alat bantu dengar Acousticon dibuat berdasarkan pengaplikasian transistor.
© Getty Images
16 / 31 Fotos
Evolusi alat bantu dengar
- Sebuah transistor memungkinkan keluaran suara diubah berdasarkan kebutuhan pengguna. Kemampuan ini merupakan langkah besar yang signifikan bagi evolusi alat bantu dengar.
© Getty Images
17 / 31 Fotos
Pengenalan alat bantu dengar elektrik
- Pada pertengahan tahun 1950-an, alat bantu dengar kuat dengan transistor yang ditenagai baterai telah mewakili standar industri, dan menyerupai produk-produk yang kita kenal saat ini. Alat-alat ini sudah jauh lebih ringks dan berwarna mirip dengan warna kulit untuk membuatnya lebih tidak mencolok.
© Getty Images
18 / 31 Fotos
Suara dan penglihatan
- Para produsen di masa ini bahkan mengembangkan alat bantu dengar yang dirancang khusus untuk penonton film yang tuli. Perangkat kecil ditempatkan di telinga sebagai headset yang suaranya diperbesar.
© Getty Images
19 / 31 Fotos
Mendengarkan soundtrack
- Untuk menangkap gelombang suara dengan lebih baik, sebuah transistor dipasang pada kabel yang dipanjangkan. Di bagian atas foto adalah berbagai komponen yang membentuk perangkat; di bawahnya adalah alat bantu dengar seperti yang akan dipakai oleh pengguna. Alat ini adalah pendahulu perangkat bantu dengar modern (ALD) yang kebanyakan bioskop saat ini tawarkan kepada klien yang kesulitan mendengar.
© Getty Images
20 / 31 Fotos
Terobosan dalam pemrosesan digital
- Kemajuan berikutnya dalam teknologi alat bantu dengar yang signifikan adalah terobosan dalam pemrosesan digital untuk menciptakan sinyal suara dan audio yang dicetuskan oleh Bell Labs pada tahun 1960-an.
© Getty Images
21 / 31 Fotos
Pengenalan mikroprosesor
- Bell Labs, yang sudah diakui atas karyanya dalam bidang teknologi transistor, memainkan peran utama dalam pengembangan mikroprosesor pada tahun 1970-an. Lalu pada tahun 1982, prototipe eksperimental alat bantu dengar yang sepenuhnya digital diungkapkan.
© Shutterstock
22 / 31 Fotos
Alat bantu dengar menjadi digital
- Era alat bantu dengar digital tiba pada tahun 1990-an yang dipelopori oleh Denmark. Pada tahun 1996, Widex meluncurkan Senso, alat bantu dengar digital pertama di dunia yang sukses secara komersial. Tidak lama setelah itu, produsen alat bantu dengar Denmark lainnya, Oticon, memperkenalkan DigiFocus Compact, yang ditunjukkan di gambar ini oleh presiden perusahaannya saat itu, Lars Kolind.
© Getty Images
23 / 31 Fotos
Lebih kecil dan lebih bertenaga
- Natura diluncurkan pada tahun 1999. Pada saat itu, alat ini adalah alat bantu dengar digital yang terkecil di dunia, perangkat kecil ini dibuat oleh Sonic Innovations di Amerika Serikat. Alat ini dilengkapi dengan mikrocip kecil dengan sembilan saluran audio yang bisa diprogram oleh komputer genggam.
© Getty Images
24 / 31 Fotos
Penemuan implan koklea
- Meningkatkan kemajuan alat bantu dengar digital, implan koklea membantu orang-orang yang tulinya parah untuk bisa mendengar. Implan ini bekerja dengan membuat suara versi digital yang sederhana dan mengirimkannya ke penerima yang ditanam di dalam kepala pemakai.
© Getty Images
25 / 31 Fotos
Alat bantu dengar menjadi lebih pintar
- Pada awal tahun 2000-an, Oticon dan perusahaan Amerika Serikat Starkey Hearing Technologies memimpin lebih jauh lagi dalam pengetahuan teknologinya. Pada tahun 2006, Oticon merilis alat bantu dengar dengan penerima (speaker) langsung di dalam telinga; sementara itu, Starkey memperkenalkan alat bantu dengar ELI, yang memungkinkan koneksi Bluetooth untuk pertama kalinya.
© Shutterstock
26 / 31 Fotos
Alat bantu dengar ELI
- Alat pendengaran ELI menandakan pergeseran menuju alat bantu dengar sebagai perangkat pintar. ELI yang bisa dipasangkan pada bagian bawah kebanyakan alat bantu dengar belakang telinga, menawarkan komunikasi nirkabel antara pengguna alat bantu dengar dan berbagai macam sumber sinyal Bluetooth modern yang semakin berkembang.
© Shutterstock
27 / 31 Fotos
Kelebihan konektivitas Bluetooth
- Kebanyakan alat bantu dengar saat ini adalah perangkat pintar yang terhubung sepenuhnya. Sebagian besar alat bantu dengar premium yang mendukung Bluetooth memungkinkan pendengaran yang bisa dipersonalisasi, kejelasan berbicara dan pengurangan kebisingan latar belakang. Pengaturan lingkungan dan dukungan jarak jauh juga telah menjadi standar.
© Getty Images
28 / 31 Fotos
Penggunaan earbud
- Sementara itu, earbud nirkabel yang dapat dikenakan sendiri bertujuan untuk membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran ringan hingga sedang, dan dirancang untuk pendengaran yang lebih baik, streaming musik, dan panggilan telepon.
© Shutterstock
29 / 31 Fotos
Masa depan?
- Kita sudah menempuh jalan yang panjang sejak zaman trompet telinga. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diproyeksikan pada tahun 2050, hampir 2,5 miliar orang akan mengalami gangguan pendengaran dalam berbagai tingkatan, dan sedikitnya 700 juta di antaranya akan memerlukan rehabilitasi pendengaran. Sumber: (The Hearing Aid Museum) (World Wide Hearing) (Canadian Audiologist) (The New York Times) (WHO)
© Shutterstock
30 / 31 Fotos
© Getty Images
0 / 31 Fotos
Hidup di dunia yang sunyi
- Sebelum abad ke-17, siapa pun yang mengalami masalah pendengaran hampir sama saja menjadi tuli untuk dunia di sekelilingnya.
© NL Beeld
1 / 31 Fotos
Trompet telinga
- Namun pada masa ini, ilmuwan dan pendidik sudah mulai bereksperimen dengan perawatan. Salah satu alat perdana yang muncul adalah trompet telinga, sekitar tahun 1634.
© Getty Images
2 / 31 Fotos
"alat bantu dengar" pertama di dunia
- Trompet telinga dianggap sebagai "alat bantu dengar" pertama di dunia. Penggunaannya semakin umum pada akhir abad ke-17 dan abad ke-18.
© Getty Images
3 / 31 Fotos
Terompet telinga komersial pertama
- Jajaran pertama trompet telinga yang tersedia secara komersial dijual oleh pedagang yang berbasis di London, Frederick C. Rein, pada tahun 1800. Rein mengenali nilai komersial alat-alat baru ini, dan beberapa contohnya memiliki desain yang sangat rumit, seperti trompet telinga perak berbentuk angsa ini, dengan ujung telinga yang terbuat dari gading.
© Getty Images
4 / 31 Fotos
Alat kuping yang dibuat khusus
- F.C. Rein membuat trompet telinga kerucut sebagai pesanan kustom untuk berbagai klien. Sepasang alat ini dibuat dari kuningan berlapis emas dengan ujung telinga dari gading yang dirancang untuk disembunyikan di bawah rambut.
© Getty Images
5 / 31 Fotos
Membesarkan suara
- Pada pertengahan abad ke-19, berbagai jenis rancangan alat untuk membesarkan suara telah tersedia secara komersial. Ini termasuk corong pendengaran, tabung percakapan dan corong pendengaran yang berbentuk tongkat untuk berjalan.
© Getty Images
6 / 31 Fotos
Corong pendengaran
- Dalam foto tahun 1958 ini, suatu pasangan mendemonstrasikan corong pendengaran perak Chase, yang dibuat pada tahun 1880 dan digunakan oleh Ratu Victoria.
© Getty Images
7 / 31 Fotos
Alexander Graham Bell (1847–1922)
- Pengembangan alat bantu dengar mengalami perkembangan pesat pada tahun 1870-an dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell.
© Getty Images
8 / 31 Fotos
Menggunakan teknologi telepon
- Telepon baru Bell dapat mengendalikan kekerasan suara, frekuensi dan distorsi suara. Kemampuan-kemampuan ini dimanfaatkan untuk menciptakan alat bantu dengar elektrik yang pertama.
© Shutterstock
9 / 31 Fotos
Miller Reese Hutchison (1876–1944)
- Insinyur listrik Amerika, Miller Reese Hutchison, dikreditkan atas penemuan alat bantu dengar elektrik atau Akouphone yang pertama, sekitar tahun 1895.
© Getty Images
10 / 31 Fotos
Akouphone
- Akouphone menggunakan arus listrik untuk memperkuat sinyal yang lemah. Sinyal tersebut melewati pemancar karbon, sehingga alat bantu dengar tersebut dapat dibawa kemana-mana.
© Getty Images
11 / 31 Fotos
Vactuphone
- Pada tahun 1926, seorang warga Amerika lainnya yang merupakan insinyur angkatan laut, Earl Hanson, mengembangkan ide Akouphone untuk menciptakan alat bantu dengar tabung vakum pertama yang disebut Vactuphone. Vactuphone terlihat mirip dengan kamera kotak pada saat itu, yang memang disengaja oleh para produsen untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya: stigma sosial terhadap orang yang kesulitan mendengar begitu besarnya sehingga hanya sedikit orang yang menderita gangguan pendengaran yang mau mengakuinya.
© Getty Images
12 / 31 Fotos
"Radio telinga untuk yang tuli"
- Vactuphone menjadi pemimpin industri pada awal tahun 1930-an. Iklan ini berbunyi: "Baru! Radio Telinga untuk yang Tuli."
© Public Domain
13 / 31 Fotos
Ukuran itu penting
- Meskipun hadirnya teknologi baru, tujuan utamanya adalah pengecilan alat bantu dengar. Sebagian alasan supaya pengguna dapat memakai perangkat yang hampir tidak terlihat oleh pandangan.
© Shutterstock
14 / 31 Fotos
Canggung dan mencolok
- Pada sebagian besar tahun 1930-an, alat bantu dengar tetap tampak mencolok dan agak canggung, seperti yang ditunjukkan di sini di mana seorang pengguna memakai alat bantu dengar listrik buatan perusahaan Inggris, Multitone Electric Company. Mikrofon dan baterainya dijinjing dalam tas tangan dan alat pendengarannya dikaitkan di atas telinga.
© Getty Images
15 / 31 Fotos
Munculnya alat bantu dengar dengan transistor
- Kemajuan teknologi militer yang terjadi selama Perang Dunia II akhirnya memungkinkan pengecilan alat bantu dengar. Pada akhir tahun 1940-an, model-model seperti alat bantu dengar Acousticon dibuat berdasarkan pengaplikasian transistor.
© Getty Images
16 / 31 Fotos
Evolusi alat bantu dengar
- Sebuah transistor memungkinkan keluaran suara diubah berdasarkan kebutuhan pengguna. Kemampuan ini merupakan langkah besar yang signifikan bagi evolusi alat bantu dengar.
© Getty Images
17 / 31 Fotos
Pengenalan alat bantu dengar elektrik
- Pada pertengahan tahun 1950-an, alat bantu dengar kuat dengan transistor yang ditenagai baterai telah mewakili standar industri, dan menyerupai produk-produk yang kita kenal saat ini. Alat-alat ini sudah jauh lebih ringks dan berwarna mirip dengan warna kulit untuk membuatnya lebih tidak mencolok.
© Getty Images
18 / 31 Fotos
Suara dan penglihatan
- Para produsen di masa ini bahkan mengembangkan alat bantu dengar yang dirancang khusus untuk penonton film yang tuli. Perangkat kecil ditempatkan di telinga sebagai headset yang suaranya diperbesar.
© Getty Images
19 / 31 Fotos
Mendengarkan soundtrack
- Untuk menangkap gelombang suara dengan lebih baik, sebuah transistor dipasang pada kabel yang dipanjangkan. Di bagian atas foto adalah berbagai komponen yang membentuk perangkat; di bawahnya adalah alat bantu dengar seperti yang akan dipakai oleh pengguna. Alat ini adalah pendahulu perangkat bantu dengar modern (ALD) yang kebanyakan bioskop saat ini tawarkan kepada klien yang kesulitan mendengar.
© Getty Images
20 / 31 Fotos
Terobosan dalam pemrosesan digital
- Kemajuan berikutnya dalam teknologi alat bantu dengar yang signifikan adalah terobosan dalam pemrosesan digital untuk menciptakan sinyal suara dan audio yang dicetuskan oleh Bell Labs pada tahun 1960-an.
© Getty Images
21 / 31 Fotos
Pengenalan mikroprosesor
- Bell Labs, yang sudah diakui atas karyanya dalam bidang teknologi transistor, memainkan peran utama dalam pengembangan mikroprosesor pada tahun 1970-an. Lalu pada tahun 1982, prototipe eksperimental alat bantu dengar yang sepenuhnya digital diungkapkan.
© Shutterstock
22 / 31 Fotos
Alat bantu dengar menjadi digital
- Era alat bantu dengar digital tiba pada tahun 1990-an yang dipelopori oleh Denmark. Pada tahun 1996, Widex meluncurkan Senso, alat bantu dengar digital pertama di dunia yang sukses secara komersial. Tidak lama setelah itu, produsen alat bantu dengar Denmark lainnya, Oticon, memperkenalkan DigiFocus Compact, yang ditunjukkan di gambar ini oleh presiden perusahaannya saat itu, Lars Kolind.
© Getty Images
23 / 31 Fotos
Lebih kecil dan lebih bertenaga
- Natura diluncurkan pada tahun 1999. Pada saat itu, alat ini adalah alat bantu dengar digital yang terkecil di dunia, perangkat kecil ini dibuat oleh Sonic Innovations di Amerika Serikat. Alat ini dilengkapi dengan mikrocip kecil dengan sembilan saluran audio yang bisa diprogram oleh komputer genggam.
© Getty Images
24 / 31 Fotos
Penemuan implan koklea
- Meningkatkan kemajuan alat bantu dengar digital, implan koklea membantu orang-orang yang tulinya parah untuk bisa mendengar. Implan ini bekerja dengan membuat suara versi digital yang sederhana dan mengirimkannya ke penerima yang ditanam di dalam kepala pemakai.
© Getty Images
25 / 31 Fotos
Alat bantu dengar menjadi lebih pintar
- Pada awal tahun 2000-an, Oticon dan perusahaan Amerika Serikat Starkey Hearing Technologies memimpin lebih jauh lagi dalam pengetahuan teknologinya. Pada tahun 2006, Oticon merilis alat bantu dengar dengan penerima (speaker) langsung di dalam telinga; sementara itu, Starkey memperkenalkan alat bantu dengar ELI, yang memungkinkan koneksi Bluetooth untuk pertama kalinya.
© Shutterstock
26 / 31 Fotos
Alat bantu dengar ELI
- Alat pendengaran ELI menandakan pergeseran menuju alat bantu dengar sebagai perangkat pintar. ELI yang bisa dipasangkan pada bagian bawah kebanyakan alat bantu dengar belakang telinga, menawarkan komunikasi nirkabel antara pengguna alat bantu dengar dan berbagai macam sumber sinyal Bluetooth modern yang semakin berkembang.
© Shutterstock
27 / 31 Fotos
Kelebihan konektivitas Bluetooth
- Kebanyakan alat bantu dengar saat ini adalah perangkat pintar yang terhubung sepenuhnya. Sebagian besar alat bantu dengar premium yang mendukung Bluetooth memungkinkan pendengaran yang bisa dipersonalisasi, kejelasan berbicara dan pengurangan kebisingan latar belakang. Pengaturan lingkungan dan dukungan jarak jauh juga telah menjadi standar.
© Getty Images
28 / 31 Fotos
Penggunaan earbud
- Sementara itu, earbud nirkabel yang dapat dikenakan sendiri bertujuan untuk membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran ringan hingga sedang, dan dirancang untuk pendengaran yang lebih baik, streaming musik, dan panggilan telepon.
© Shutterstock
29 / 31 Fotos
Masa depan?
- Kita sudah menempuh jalan yang panjang sejak zaman trompet telinga. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diproyeksikan pada tahun 2050, hampir 2,5 miliar orang akan mengalami gangguan pendengaran dalam berbagai tingkatan, dan sedikitnya 700 juta di antaranya akan memerlukan rehabilitasi pendengaran. Sumber: (The Hearing Aid Museum) (World Wide Hearing) (Canadian Audiologist) (The New York Times) (WHO)
© Shutterstock
30 / 31 Fotos
Dengarkanlah ini! Bagaimana alat bantu dengar diciptakan
Membunyikan fakta
© Getty Images
Manusia telah kehilangan pendengaran selama ribuan tahun, tetapi ilmuwan dan pendidik baru mulai mencari cara untuk mengobati ketulian pada abad ke-17 dengan menggunakan berbagai macam alat mulai dari tanduk hingga trompet. Alat bantu dengar pertama yang sederhana muncul pada akhir abad ke-19, tetapi perlu 50 tahunan lagi sebelum perangkat listrik yang kita kenal saat ini diciptakan. Jadi, bagaimana ceritanya perjalanan kita dari menggunakan alat kuping yang mirip alat musik sampai ke earbud pintar mini abad ke-21?
Untuk jawabannya, klik terus dan telusuri sejarah alat bantu dengar.
RECOMMENDED FOR YOU

























MOST READ
- Last Hour
- Last Day
- Last Week