© Shutterstock

Merokok dapat merusak mata anak yang masih di perut -

Yang pertama mungkin tidak mengejutkan: merokok dapat merusak mata bayi yang belum lahir. Di satu sisi, merokok meningkatkan peluang kelahiran prematur, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan gangguan penglihatan secara permanen atau bahkan kebutaan.

© Shutterstock

Merokok dapat merusak mata anak yang masih di perut -

Merokok saat hamil juga membuat bayi lima kali lebih mungkin terkena meningitis bakterial, yang juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.

© Shutterstock

Tanggal perkiraan lahir yang diperhitungkan -

Jika bayi Anda lahir prematur, sebaiknya Anda mengukur tahap perkembangan mereka dari tanggal perkiraan lahirnya dan bukan tanggal kelahiran mereka. Dokter anak Anda juga akan memeriksa penglihatan bayi Anda pada setiap kunjungan rutin.

© Shutterstock

Selama tiga bulan pertama, penglihatan berkembang -

Dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi, penglihatan mereka masih dalam tahap pembentukan. Bayi yang baru lahir bisa melihat, tetapi hubungan antara retina dan otak mereka masih dalam proses pembentukan.

© Shutterstock

Selama tiga bulan pertama, penglihatan berkembang -

Bahkan selama dua bulan pertama kehidupan, mata bayi mungkin bisa terlihat juling atau lari ke samping. Mereka tidak dapat fokus dengan baik atau mengikuti objek.

© Shutterstock

Di bulan ketiga, mata sudah bisa fokus -

Namun pada usia tiga bulan, mata bayi seharusnya mulai bekerja bersama untuk mengikuti objek yang bergerak. Jika ini sering tidak terjadi pada Anak Anda di usianya yang ketiga bulan, coba bicara dengan dokter anak Anda.

© Shutterstock

Di bulan kelima, bayi melihat dalam 3D -

Pada usia lima bulan, bayi sudah mampu melihat dalam 3D dan memiliki persepsi kedalaman yang lebih baik. Mereka mampu meraih objek karena mereka memahami seberapa jauh jarak mereka dari objek tersebut.

© Shutterstock

Di bulan kesembilan, warna mata sudah tetap -

Pada usia sembilan bulan, mata bayi hampir menjadi warna akhirnya. Banyak bayi lahir dengan mata berwarna terang yang lalu menggelap seiring berkembangnya melanin mereka.

© Shutterstock

Di bulan kesembilan, warna mata sudah tetap -

Meskipun demikian, bukan hal yang aneh jika Anda melihat sedikit perubahan dalam warna mata anak Anda sampai mereka berusia tiga tahun.

© Shutterstock

Perhatikan ketidaksejajaran -

Setelah bayi Anda menjadi balita, saatnya untuk memperhatikan ketidaksejajaran pada mata. Perhatikan jika satu mata terlihat menghadap lurus ke depan, sementara mata lainnya mengarah ke dalam, ke luar, ke atas atau ke bawah.

© Shutterstock

Perhatikan ketidaksejajaran -

Misalnya saja, Ini bisa jadi merupakan gejala strabismus, masalah penglihatan yang terjadi pada sekitar 4% anak-anak di Amerika Serikat. Pastikan untuk segera mengunjungi dokter anak jika Anda mencurigai adanya masalah.

© Shutterstock

Ingatlah tentang campak -

Ingatlah juga bahwa campak adalah penyebab utama kebutaan pada anak-anak di seluruh dunia. Dengan munculnya kasus-kasus baru di Amerika Utara dan Eropa, ingatlah untuk memvaksin anak Anda.

© Shutterstock

Jauhkan balita dari produk pembersih -

Anak-anak kecil lebih mungkin untuk mengalami kerusakan mata akibat luka bakar kimia, oleh karena itu, penting untuk menjauhkan anak-anak Anda dari produk pembersih.

© Shutterstock

Jauhkan balita dari produk pembersih -

Jika anak Anda terkena bahan kimia di mata, pastikan untuk membilas mata mereka dengan air yang banyak dan segera kunjungi unit gawat darurat terdekat.

© Shutterstock

Banyak anak-anak rabun dekat -

Banyak anak usia sekolah mengalami rabun jauh, bukannya rabun dekat. Kebanyakan kejadian tidak memerlukan kacamata karena mereka dapat menyesuaikan rabun jauhnya dengan menggunakan otot-otot mata mereka.

© Shutterstock

Banyak anak-anak rabun dekat -

Seiring bertumbuhnya anak-anak, rabun jauh mereka sering kali membaik dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus tertentu, rabun jauh dapat menyebabkan strabismus dan ambliopia jika tidak dikoreksi.

© Shutterstock

Wajib ada aturan waktu depan layar -

Dukung anak Anda untuk membatasi waktu di depan layar agar dapat mengurangi risiko mereka mengembangkan miopia dan/atau sindrom penglihatan komputer.

© Shutterstock

Wajib ada aturan waktu depan layar -

Ajarkan anak Anda aturan 20-20-20: lihat ke atas dari layar setiap 20 menit dan fokus ke sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki selama 20 detik.

© Shutterstock

Gejala masalah penglihatan yang lebih sulit terdeteksi -

Beberapa masalah penglihatan pada anak-anak memang terlihat jelas gejalanya, sementara yang lainnya tidak. Tiga gejala yang kurang begitu kelihatan adalah hilangnya minat secara dadakan pada kegiatan yang menggunakan mata, kehilangan tempat ketika membaca dan memutar kepala untuk melihat sesuatu yang berada tepat di depan.

© Shutterstock

Gejala masalah penglihatan yang lebih sulit terdeteksi -

Jika Anda melihat gejala-gejala ini pada anak Anda, sebaiknya jadwalkan janji dengan oftalmologis Anda.

© Shutterstock

Masalah penglihatan tidak menyebabkan gangguan belajar -

Berbeda dengan kepercayaan pada umumnya, masalah penglihatan termasuk gerakan mata tiba-tiba dan mata juling tidak menyebabkan gangguan belajar. Malahan persoalan belajar itu disebabkan oleh cara otak memproses informasi.

© Shutterstock

Anak-anak bisa mengidap katarak juga -

Sekali lagi, berbeda dengan kepercayaan pada umumnya, anak-anak bisa menderita katarak. Kabar baiknya adalah katarak pada anak-anak sering kali terdeteksi secara dini dan dapat diobati.

© Shutterstock

Cahaya biru tidaklah bahaya -

Cahaya biru tidak selalu buruk bagi penglihatan anak Anda, tetapi sebaiknya dihindari pada malam hari jika Anda ingin anak Anda tidur nyenyak.

© Shutterstock

Foto dapat mendiagnosis masalah penglihatan -

Jika Anda mengambil foto anak Anda dan melihat pantulan putih, kuning atau hitam di salah satu atau kedua mata anak Anda, itu bisa saja merupakan peringatan untuk kondisi mata anak Anda. Jika khawatir, segera konsultasikan dengan dokter mata anak Anda.

© Shutterstock

Buta warna lebih umum terjadi pada anak laki-laki -

Buta warna lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan sering kali sulit untuk terdeteksi. Salah satu gejala penting adalah ketidakmampuan Anak dalam membedakan warna-warna yang mirip.

© Shutterstock

Cidera mata bisa menyebabkan kebutaan -

Cedera mata adalah penyebab kebutaan pada anak-anak yang paling umum. Olahraga bisbol, khususnya, adalah penyebab utama cedera mata pada anak-anak yang berusia 14 tahun atau lebih.

© Shutterstock

Kacamata biasa tidak cukup untuk melindungi mata -

Ingatlah bahwa kacamata biasa tidak memberikan perlindungan yang cukup dari cedera mata. Malahan kacamata bisa saja lebih membahayakan karena bisa pecah dan pecahan kacanya dapat masuk ke mata anak Anda.

© Shutterstock

Cidera dapat dicegah dengan kacamata pelindung -

Dukung anak Anda agar memakai kacamata pelindung saat melakukan aktivitas yang memiliki risiko cedera mata. Benar saja, lebih dari 90% cedera mata pada anak-anak dapat dicegah dengan menggunakan kacamata pelindung.

© Shutterstock

Perawatan lensa yang benar sangatlah penting -

Yang terakhir tapi tidak kalah pentingnya adalah perawatan lensa yang benar. Meskipun tugas ini sering kali menjadi tantangan bagi anak-anak dan remaja.

© Shutterstock

Perawatan lensa yang benar sangatlah penting -

Perawatan lensa yang buruk berarti risiko terkena infeksi mata serius yang lebih tinggi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah penglihatan. Pastikan untuk memerhatikan dan memastikan agar anak Anda merawat lensa mereka dengan baik.

Sumber: (American Academy of Ophthalmology)

© Shutterstock