© Shutterstock

Kawah gas Darvaza itu apa? -

Jauh di tengah gurun Karakum yang tandus di Turkmenistan, muncul lubang besar di tengah-tengah pasir seperti luka yang terbuka—Kawah gas Darvaza.

© Shutterstock

"Gerbang Neraka" -

Situs yang paling diakui secara internasional di Turkmenistan ini malah dikenal oleh penduduk lokal sebagai "Gerbang Neraka" karena api abadinya yang dibahan bakari oleh resapan gas alam yang merembes dan memercik seolah-olah menyuburi kuali besar yang jahat dan menyeramkan.

© Shutterstock

Apakah neraka itu ada? -

Banyak yang percaya bahwa neraka adalah tempat penyiksaan nyata, sebuah dunia bawah kelam dan berapi-api yang dihuni oleh sang iblis. Kawah gas Darvaza tentu saja mencerminkan gambaran seram ini!

© Getty Images

Apakah iblis itu ada? -

Setan adalah wujud dari kejahatan. Sebuah makhluk berbahaya yang mampu menyebabkan kesengsaraan dan kekejian yang sangat besar, roh jahat ini juga dikenal dalam beberapa budaya sebagai Syaitan, Lucifer atau Beelzebub. Menurut naskah-naskah alkitab, Syaitan adalah malaikat yang dikucilkan.

© Getty Images

Bagaimana iblis digambarkan -

Malaikat jatuh ini telah muncul dalam berbagai wujud dalam film. Ingatlah adegan klimaks di film 'The Devil's Advocate' (1997), di mana Al Pacino mengungkapkan diri menyeramkannya yang asli?

© NL Beeld

Iblis dalam seluloid -

Terkadang kepribadian yang sulit dan menuntut dianggap sama dengan sang iblis. Terlebih lagi, dalam dunia sinema, temperamen seperti ini diwakilkan dengan sempurna oleh karakter Meryl Streep dalam film 'The Devil Wears Prada' (2006).

© NL Beeld

Adakah neraka di Bumi? -

Jadi, apakah ada neraka di Bumi? Mari kita lihat lebih dekat situs luar biasa di Turkmenistan ini, yang dinamakan sesuai dengan kota terdekat darinya, Darvaza.

© Shutterstock

Mengunjungi Turkmenistan -

Kemungkinan besar Anda akan memulai perjalanan menuju Gerbang Neraka dari Ashgabat, ibu kota Turkmenistan.

© Shutterstock

Negara Muslim -

Turkmenistan adalah negara Asia Tengah yang hampir terkurung daratan sepenuhnya. Negara ini berbatasan dengan Kazakhstan, Uzbekistan, Afghanistan, Iran dan berbagi pesisir pantai Laut Kaspia. Negara ini beragama Islam secara dominan, dengan bangunan seperti Masjid Turkmenbashi Ruhi di Ashgabat menjadi fitur arsitektur umum.

© Shutterstock

Kepercayaan agama Turkmenistan -

Warga Turkmenistan telah menganut Islam (sebagian besar Sunni) selama berabad-abad. Sekitar 10% dari penduduknya menganut aliran Gereja Ortodoks Timur.

© Getty Images

Mengunjunginya -

Mengunjungi Turkmenistan berarti menukarkan dolar, euro dan mata uang lainnya ke manat, mata uang resmi negara tersebut.

© Shutterstock

Budaya Turkmen -

Masyarakat Turkmen secara tradisional adalah pengembara dan ahli berkuda. Sebagai bagian dari pakaian tradisional mereka, pria Turkmen mengenakan topi besar bernama telpek atau mekan telpek, yang terbuat dari kulit domba hitam atau putih. Wanita mengenakan gaun panjang di luar celana sempit. Hiasan kepala wanita biasanya terdiri dari perhiasan perak dan batu-batu permata semi mulia.

© Shutterstock

Tanah yang luas -

Turkmenistan adalah negara yang besar, negara terbesar kedua di Asia Tengah setelah Kazakhstan. Geografinya ditandai oleh pegunungan, dataran tinggi, cekungan dan gurun pasir yang datar.

© Shutterstock

Ingin kencan dengan bilis? -

Gurun Karakum sangatlah luas, mencakup 70% dari wilayah Turkmenistan. Hanya sedikit orang yang tinggal di daerah terpencil ini, bahkan keanekaragaman satwa liar pun jarang. Namun Gurun Karakum adalah tempat yang harus Anda kunjungi untuk dapat bertemu dengan setan...

© Shutterstock

Cara pergi ke Darvaza -

Lubang gas Darvaza berjarak sekitar 260 km (160 mi) di sebelah utara Ashgabat. Kebanyakan hotel dapat mengatur transportasi pergi pulang dari situs tersebut. Bus dan kereta melayani Darvaza, tetapi Anda kemudian perlu berjalan kaki sekitar 7 km (4,5 mi) untuk sampai ke kawah. Opsi lainnya adalah menggunakan taksi berbagi.

© Shutterstock

Mengapa Darvaza mulai terbakar? -

Ada perbedaan pendapat mengenai bagaimana terbentuknya Darvaza. Skenario yang paling memungkinkan adalah bahwa situs ini di bor oleh insinyur Soviet pada tahun 1971 sebagai ladang minyak, tetapi ambruk dalam beberapa hari dan membentuk kawah tersebut.

© Shutterstock

Ini gas -

Subsidensi tanah (penurunan tanah) melepaskan campuran gas beracun, yang kemudian dibakar oleh para ahli geologi untuk mencegah penyebaran gas metana. Namun mereka meremehkan volume gas yang tersembunyi di bawah tanah. Hasilnya adalah pembakaran yang masih tetap menyala selama lebih dari 50 tahun!

© Shutterstock

Pengaruh Soviet -

Tadi kami menyebut ahli geologi Soviet? Ini karena pada tahun 1925, Turkmenistan menjadi republik konstituen Uni Soviet, yaitu Republik Sosialis Soviet Turkmenistan (RSS Turkmenistan). Negara ini memperoleh kemerdekaannya setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Foto yang diambil pada awal abad ke-20 ini adalah foto Tentara Merah di Ashgabat.

© Getty Images

Kaya dengan sumber alam -

Turkmenistan kaya akan minyak bumi dan gas alam. Bahkan Turkmenistan memiliki cadangan gas yang sudah terbukti sebanyak 265 triliun kaki kubik. Ini menempatkannya di peringkat ke-44 secara global dalam hal cadangan minyak dan peringkat keenam dalam hal cadangan gas. Di gambar terlihat pipa gas yang dibangun melalui bukit pasir yang terlihat karena bantuan angin dan pergerakan pasir gurun.

© Getty Images

Eksplorasi gas alam -

Daerah di sekitar kawah Darvaza dipenuhi dengan bukti upaya eksplorasi gas lainnya. Ada satu kawah berjarak 23 km (14 mi) dari Darvaza yang berisi air di mana gelembung gas terlihat. Satu lagi sekitar 10 km (6 mi) jauhnya yang dikenal sebagai Kawah Lumpur (di gambar) dan dihiasi titik-titik yang seolah seperti lidah-lidah api.

© Getty Images

Fenomena yang bukan duniawi -

Kawah gas Darvaza yang ketika malam terlihat sangat dramatis dan bukan duniawi ini, memiliki diameter 69 m (226 kaki) dan sebesar lapangan sepak bola Amerika.

© Shutterstock

Tempat wisata populer -

Kawah ini adalah objek wisata yang populer. Sejak tahun 2009, setidaknya 50.000 wisatawan telah mengunjungi situs ini.

© Shutterstock

Pengalaman berkemah yang liar -

Daerah sekelilingnya juga populer untuk perkemahan gurun liar, dan para petualang yang lebih nekat memasang tenda mereka dekat bibir Lucifer.

© Shutterstock

Napas iblis -

Mereka yang mendekati Gerbang Neraka di malam hari disambut dengan sinar yang menyeramkan jauh sebelum mereka mencapai tepi kawah. Bau belerang—mungkin napas Iblis—berseliweran di udara. Namun benarkah lubang iblis ini akan segera dipadamkan?

© Shutterstock

Menjinakkan apinya? -

Pada tahun 2010, Presiden Turkmenistan saat itu, Gurbanguly Berdimuhamedow, merekomendasikan agar api kawah tersebut dipadamkan, mengutip efek merugikan terhadap kesehatan lokal, lingkungan dan industri gas alam.

© Getty Images

Komoditas berharga -

Kekhawatiran utamanya adalah bahwa kawah terbakar itu menyebabkan pemborosan sumber daya gas alam yang berharga, komoditas yang ingin ia manfaatkan dan eksploitasi.

© Shutterstock

Sensasi terbakar -

Meskipun kawah gas Darvaza adalah objek wisata yang terbesar di Turkmenistan.

© Shutterstock

Beelzebub itu besar -

Tidak peduli apa niat Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow, kawah ini masih tetap terbuka. Lalu pada tahun 2022, dia mengeluarkan perintah untuk menutup situs tersebut, tetapi di tahun yang sama Berdimuhamedow meninggalkan jabatan, tanpa kejelasan batasan waktu untuk menutup kawah gas Darvaza atau memadamkan apinya.

© Shutterstock

Presiden baru -

Namun, kita masih mungkin akan segera mendapatkan jawabannya. Penerus Berdimuhamedow adalah putranya sendiri, Serdar Berdimuhamedow. Presiden baru Turkmenistan ini masih harus membuat keputusan mengenai nasib kawah Darvaza, tetapi kemungkinan besar dia akan mencoba untuk memenuhi keinginan ayahnya dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam industri minyak dan gas di negara tersebut.

© Getty Images

Berdiri di Gerbang Neraka -

Sementara itu, para turis yang nekat masih tetap bersedia melakukan perjalanan yang melelahkan untuk berdiri di Gerbang Neraka.

Sumber: (Britannica) (International Trade Administration) (Silk Road Briefing) (CNN) (BBC)

© Shutterstock