© Shutterstock

Menggosok-gosok tangan yang kena radang dingin -

Radang dingin terjadi ketika kristal es terbentuk di kulit dan jaringan Anda lainnya. Tetapi menggosok-gosokkan luka akibat radang dingin bisa mengakibatkan kerusakan jaringan yang lebih parah. Alih-alih, merawat radang dingin dengan pereda nyeri seiring Anda secara perlahan menghangatkan jaringan Anda. 

© Shutterstock 

Minum minuman keras akan menghangatkan Anda -

Sebenarnya minuman keras adalah minuman terakhir yang akan Anda butuhkan di skenario bertahan hidup di cuaca dingin. Meskipun Anda mungkin merasa lebih hangat, alkohol akan memperlebar pembuluh darah dan kapiler di permukaan kulit, yang akan membuat Anda lebih cepat kedinginan. Minum saja teh atau cokelat panas.

© Shutterstock 

Api yang besar mengalahkan tempat berlindung -

Meskipun api yang besar telah menjaga orang tetap hidup di cuaca dingin, Anda tidak bisa mengabaikan membangun tempat berlindung. Bayangkan ketika hujan atau angin terus bertiup, api Anda tidak akan bertahan lama. Anda pun tentu tidak iingin tidur di tempat terbuka di alam.

© Shutterstock 

Anda tidak akan tersesat dengan GPS -

Anda harus selalu membawa unit GPS ketika ke tempat yang jauh atau terpencil. Tetapi Anda tidak bisa semata-mata bergantung pada benda itu untuk navigasi. Sebaiknya Anda membawa peta dan kompas, kalau-kalau alatnya rusak atau baterainya habis.

© Shutterstock 

Anda bisa makan apa saja yang dimakan hewan -

Meskipun memiliki sejumlah kesamaan biologi, kita tidak selalu bisa makan apa yang hewan makan. Misalnya, burung dan tupai bisa memakan beri dan jamur tertentu yang bisa menewaskan seseorang.

© Shutterstock

Semua bahan pakaian berfungsi sama baiknya -

Sebenarnya ini tidak benar. Misalnya kapas yang bisa mengakibatkan hipotermua jika Anda mengandalkannya sebagai pakaian lapis pertama di cuaca dingin. Baju dari kapas bagus di cuaca panas atau iklim yang kering, tetapi begitu basah pakaian semacam ini akan kehilangan kemampuannya menjadi isolator.

© Shutterstock 

Melompat ke air untuk melarikan diri dari lebah -

Anda mungkin berpikir bahwa melompat ke danau terdekat itu adalah cara yang bagus untuk kabur dari kawanan lebah, tetapi mereka akan langsung menyengat begitu Anda keluar ke permukaan air. Lebih baik lari sejauh mungkin sampai mereka tidak menemukan Anda, atau temukan mobil atau bangunan untuk menyembunyikan diri di dalamnya.

© Shutterstock 

Anda bisa menghisap bisa dari gigitan ular -

Teknik ini sama sekali tidak boleh dilakukan. Bisanya akan segera memasuki pembuluh darah, dan menggunakan mulut pada luka hanya akan menambah ekstra bakteri. Ditambah lagi, ada bisa ular di mulut Anda!

© Shutterstock 

Lumut tumbuh di sisi utara pohon -

Yang benar, lumut bisa tumbuh di semua sisi pohon. Jadi, jangan menggantungkan diri pada mitos ini untuk navigasi.

© Shutterstock 

Jika hiu menyerang, tinju hidungnya -

Kita jujur saja, sulit sekali mendaratkan tinju yang kuat di hidung ikan hiu yang sedang bergerak di air. Jika ada hiu mendekat untuk menggigit, gunakan objek padat antara Anda dan hewan tersebut. 

© Shutterstock 

Gubuk dari kayu yang disandarkan adalah tempat berlindung yang hebat -

Gubuk dari kayu-kayu yang disandarkan mungkin melindungi Anda dari tiupan angin, tetapi tidak akan memberikan kehangatan. Alih-alih Anda membutuhkan dinding, atap, dan pintu kecil untuk tetap hangat dan kering.

© Shutterstock 

Jangan memberi makan korban hipotermia -

Dalam kasus hipotermia sedang, makanan kalori tinggi bisa diberikan dalam jumlah kecil dan secara berulang untuk mengembalikan kemampuan panas tubuh korban. Tetapi dalam kasus yang lebih serius, memberi makan korban bisa berbahaya karena mereka bisa muntah dan tersedak. 

© Shutterstock 

Biarkan korban hipotermia tidur -

Orang yang menderita hipotermia parah bisa sangat mengantuk, Ini adalah tanda peringatan bahwa tidurnya bisa membawa ke kematian. Usahakan semaksimal mungkin korban tetap terjaga sambil Anda menghangatkan mereka.

© Shutterstock 

Makan daging dan makanan laut mentah itu aman -

Mungkin sesekali itu aman, tetapi daging hewan mentah bisa mengandung patogen, yang termasuk bakteri, jamur, protozoa, cacing, dan virus.

© Shutterstock 

Selalu berenang sejajar ke arah pantai jika Anda terjebak di arus pecah -

Ini tidak sepenuhnya salah, tetapi ini berfungsi dengan sangat baik jika arusnya langsung keluar ke laut. Hal terbaik adalah tetap tenang, dan berenang dengan sudut tegak lurus dari arus dan menuju pantai.

© Shutterstock 

Ikut burung yang terbang untuk menemukan air -

Meskipun beberapa burung akuatik jarang meninggalkan tepian air, Anda tidak bisa memercayai bahwa semua burung terbang untuk menemukan air. Terkadang mereka sekadar terbang menuju ke tempat terbuka yang mereka kenal untuk menghabiskan malam.

© Shutterstock 

Selimut luar angkasa tidak berguna -

Selimut darurat berlapis Mylar ini mungkin tidak terlihat begitu hangat, tetapi pelapis aluminium pada selimut ini bersifat termal-reflektif, artinya Anda akan tetap hangat. Jadi sebenarnya ini adalah penyelamat hidup.

© Shutterstock 

Nyalakan api di dalam gua agar hangat -

Ini sebenarnya cukup berbahaya karena panas mengakibatkan batu-batuan mengembang. Akibatnya bisa pecah, dan hal yang Anda mungkin tidak mau membayangkannya adalah batu-batu akan berjatuhan.

© Shutterstock 

Makan salju untuk mendapatkan air - Salju mengandung lebih banyak udara dingin dibandingkan air beku, jadi makan salju tidak akan membuat Anda terhidrasi. Selain itu, Anda berisiko mengalami pembekuan otak dan inti, yang dapat mengakibatkan hipotermia.

© Shutterstock 

Minum air kencing Anda sendiri untuk tetap terhidrasi -

Tentu saja, Anda bisa meminum air kencing Anda sendiri, tetapi haruskah demikian? Air kencing penuh dengan produk limbah tubuh, jadi meminumnya bukanlah langkah yang cerdas.

© Shutterstock 

Minum darah segar agar bertahan hidup -

Ya, darah memang mengandung air. Tetapi minum darah segar berarti Anda mengonsumsi patogen, yang itu jelas-jelas tidak untuk dilakukan.

© Shutterstock 

Cairan di kaktus bisa menyelamatkan Anda dari mati kehausan -

Jika Anda tersesat di padang pasir, jangan terlalu berharap jika menemukan kaktus. Sangat sering cairan kaktus akan membuat Anda mual, sehingga Anda malah muntah mengeluarkan cairan tubuh yang berharga, membuat Anda lebih dehidrasi lagi.

© Shutterstock 

Selalu berpura-pura mati jika diserang seekor beruang -

Berpura-pura mati hanya berguna jika Anda diserang oleh ibu beruang Grizzly yang mempertahankan anaknya. Tetapi jika beruang hitam menyerang, selalu serang balik dengan menjadikan diri Anda besar dan nyaring.

© Shutterstock 

Jika melarikan diri dari beruang, panjatlah pohon -

Beruang adalah sosok pemanjat pohon yang andal, jadi Anda bahkan masih jauh dari aman setiap memanjat pohon. Ikuti tips dari slide sebelumnya.

© Shutterstock 

Mandi air panas akan menyembuhkan hipotermia -

Menghangatkan kembali adalah cara utama untuk merawat seseorang yang terkena hipotermia. Tetapi mandi air panas dapat menyebabkan sakit yang luar biasa dan bahkan dapat memicu serangan jantung. Alih-alih, tempatkan botol yang berisi air panas di bawah ketiak, atau menghangatkan kembali dari kulit ke kulit.

© Shutterstock 

Mengisap batu untuk hidrasi -

Ide dari mengisap batu adalah agar air liur bisa mengalir, tapi sebenarnya tidak ada manfaat nyata. Plus, jika batu terlalu kecil, Anda mungkin bisa tersedak.

© Shutterstock 

Anda harus mencari pasokan makanan segera jika kamu tersesat -

Anda sebenarnya bisa bertahan diri hingga enam minggu tanpa makanan. Jadi prioritas utama Anda adalah untuk mencari air dan tempat perlindungan

© Shutterstock 

Air yang mengalir aman untuk diminum -

Hanya karena air yang mengalir, bukan berarti seluruhnya aman untuk diminum. Patogen, logam berat, dan kontaminan lainnya masih ada dan membuat Anda mual. Air mengandung semua hal dari alam liar yang harus disaring dan dimurnikan sebelum mengonsumsinya.

© Shutterstock 

Gosok dua batang bersamaan untuk membuat api -

Ya, gesekan adalah cara untuk menciptakan nyala api, tapi tidak dengan menggosok dua batang bersamaan. 

Sumber: (Outdoor Life) (Insider)

© Shutterstock